Apa Itu Duplicate Content?
Duplicate content adalah konten yang sama persis atau sangat mirip yang muncul di lebih dari satu URL—baik di dalam website kamu sendiri, atau dibandingkan dengan website lain.
Contohnya begini:
- Kamu punya dua halaman berbeda, tapi isinya 90% sama
- Atau kamu copas artikel dari website lain tanpa edit apapun
- Atau halaman versi mobile & desktop punya URL berbeda tapi kontennya sama
Nah, semua ini bisa dianggap duplicate content oleh Google.
Mesin pencari seperti Google gak suka melihat banyak halaman dengan isi yang sama. Kenapa? Karena mereka ingin menampilkan halaman terbaik dan paling relevan, bukan yang isinya kembar tapi beda alamat.
Contoh Duplicate Content di Website
✅ Halaman ini dan halaman lain punya konten unik:
- /jasa-pembuatan-website/
- /jasa-pembuatan-website-sekolah/
❌ Tapi kalau dua halaman ini isinya hampir sama semua:
- /artikel/jasa-seo-murah
- /artikel/jasa-seo-terbaik
…Google bisa bingung, mana yang harus ditampilkan di hasil pencarian?
Kenapa Duplicate Content Merugikan?
Bingungin Google
Kalau dua halaman punya isi yang sama, Google gak tahu mana yang harus diprioritaskan buat ditampilkan. Akibatnya, dua-duanya bisa kehilangan peluang ranking.
Menurunkan performa SEO
Kalau banyak konten kembar, otoritas halaman bisa “terpecah.” Ini bisa nurunin relevansi dan performa SEO secara keseluruhan.
Boros crawl budget
Google punya batasan berapa banyak halaman yang akan dicrawl dari website kamu. Kalau halaman-halaman “kembar” ikut dicrawl, halaman penting lainnya bisa terabaikan.
Apa Penyebab Duplicate Content?
1. Copy-paste dari website lain
Ini paling umum. Misalnya kamu copas artikel produk atau blog dari supplier atau kompetitor.
2. Variasi URL dengan isi sama
Misalnya:
https://domain.com/produk
https://www.domain.com/produk
https://domain.com/produk?ref=iklan
Semua URL ini bisa dianggap halaman berbeda, meskipun tampilannya sama.
3. Kategori atau tag blog yang mengulang isi
Di blog WordPress, kadang satu artikel muncul di banyak tag atau kategori, dan tiap kombinasi itu punya URL sendiri. Bisa jadi duplikat.
4. Halaman versi cetak (print version)
Kalau kamu punya halaman khusus versi cetak, dan isinya sama persis, itu juga bisa bikin duplicate content.
Gimana Cara Menghindarinya?
1. Tulis konten yang benar-benar unik untuk setiap halaman
Kalau kamu punya banyak halaman layanan, pastikan tiap halaman bahas angle berbeda dan gunakan kata-kata yang berbeda pula.
2. Gunakan canonical tag
Tag ini kasih sinyal ke Google: “Ini versi utama halaman, ya.” Jadi kalau ada duplikat, Google tetap fokus ke halaman utama.
3. Hindari copy-paste dari website lain
Kalau kamu ambil referensi, ubah jadi bahasa kamu sendiri. Tambahkan nilai baru: insight, studi kasus, atau konteks lokal.
4. Audit konten secara berkala
Gunakan tools seperti Google Search Console atau Ahrefs untuk mendeteksi halaman dengan potensi duplicate content.
Konten Banyak Tapi Gak Unik = SEO Lemah
Banyak website yang gagal ranking bukan karena kurang halaman, tapi karena halamannya isinya mirip-mirip semua. Google maunya kualitas, bukan kuantitas doang.
Jadi, kalau kamu ingin bikin website yang kuat di mata mesin pencari, pastikan tiap halaman punya isi yang berbeda dan relevan.
Bangun Konten Unik, Biar Website Kamu Beda dari yang Lain
Punya banyak halaman itu bagus—asal gak semua isinya kembar. Optisio bantu kamu susun konten yang unik, relevan, dan siap bersaing di Google.
- Jasa SEO: Audit konten, deteksi duplikat, dan strategi konten unik buat tiap halaman.
- Jasa Pembuatan Website Sekolah: Struktur halaman jelas, konten dibedakan sesuai kebutuhan tiap sekolah.
- Hire SEO Specialist: Butuh bantu rewrite konten agar gak ke-detect duplicate? Tim kami siap bantu dari sisi teknis & copywriting.
👉 Di dunia digital, yang uniklah yang menang. Biar Google suka, konten kamu harus beda dan bernilai.