SEO Agency Indonesia

User-Centered Design

2 minutesread

Apa Itu User-Centered Design?

User-Centered Design (UCD) adalah pendekatan dalam perancangan produk digital — seperti website atau aplikasi — yang berfokus sepenuhnya pada kebutuhan, perilaku, dan kenyamanan pengguna.

Daripada hanya memikirkan tampilan visual atau fitur canggih, UCD memastikan bahwa setiap elemen dalam desain punya tujuan jelas: bikin pengunjung nyaman, paham, dan mudah mengambil tindakan.

Pendekatan ini tidak berdasarkan tebak-tebakan. UCD biasanya melibatkan:

  • Riset pengguna
  • Pengujian prototipe
  • Iterasi desain berdasarkan feedback
  • Fokus pada usability & experience nyata

Bayangin Website Kamu Seperti Toko Fisik

User-Centered Design itu seperti kamu punya toko offline, dan kamu benar-benar mikirin:

  • Apakah pintunya mudah dibuka?
  • Apakah susunan produknya bikin orang gampang cari?
  • Apakah kasirnya gak bikin antre panjang?
  • Apakah pengunjung langsung paham kamu jual apa?

Kalau pengunjung bingung, muter-muter, gak nemu tombol “beli” atau harus klik 5x baru sampai ke kontak — itu tandanya desain website kamu belum user-centered.

Kenapa User-Centered Design Penting Buat Bisnis?

1. Bikin Pengunjung Betah

Kalau website kamu gampang dimengerti dan gak ribet, pengunjung akan:

  • Scroll lebih lama
  • Klik lebih banyak
  • Bahkan balik lagi nanti

Kebalikannya?
Baru 5 detik, udah pencet tombol “Back” karena loading lambat atau isinya bikin pusing.

2. Naikin Konversi

Desain yang fokus ke pengguna akan:

  • Menunjukkan info penting di bagian awal
  • Menyediakan call-to-action (CTA) yang jelas
  • Mengarahkan alur navigasi dengan logis

Itu semua bikin pengunjung lebih mudah:

  • Isi form
  • Klik tombol “konsultasi”
  • Atau langsung beli

3. Disukai Google

Google makin pintar baca perilaku pengguna.
Kalau orang datang ke website kamu lalu cepat-cepat keluar (bounce), itu bisa jadi sinyal negatif.

Dengan User-Centered Design, kamu bikin pengalaman pengunjung lebih baik, dan itu berpengaruh ke:

  • Dwell time
  • Bounce rate
  • CTR navigasi internal

Semua itu bagian dari user signals yang diperhatikan Google.

Contoh Penerapan UCD di Website

  • Homepage langsung menunjukkan what you do, bukan malah slider tanpa arah
  • Tombol CTA terlihat jelas tanpa harus scroll jauh
  • Formulir isian simpel, gak butuh upload KTP dulu
  • Navigasi header yang simpel: Home, Layanan, Kontak, Blog
  • Teks yang bisa dibaca dengan nyaman di HP kecil sekalipun

Intinya, desainnya ngikutin logika pengguna, bukan keinginan desainer.

Tips Menerapkan User-Centered Design

  1. Kenali Target Pengunjungmu
    Beda usia, beda pengalaman. Jangan samakan website sekolah dengan website startup teknologi.
  2. Fokus ke Tujuan Pengunjung
    Tanya diri sendiri: Apa sih hal utama yang pengunjung ingin lakukan di halaman ini?
    Udahkah itu ditampilkan paling depan?
  3. Test Secara Nyata
    Buka website kamu ke orang awam. Kalau mereka butuh penjelasan, berarti ada yang perlu disederhanakan.
  4. Minimalkan Distraksi
    Jangan hias website kamu kayak brosur pameran. Simpel, jelas, dan langsung to the point itu lebih efektif.
  5. Optimalkan untuk Mobile
    Mayoritas pengunjung sekarang datang dari HP. UCD artinya pastikan semuanya nyaman diakses dari layar kecil.

Jangan Cuma Indah Dipandang, Tapi Gak Dipake

Website kamu mungkin cakep, tapi kalau:

  • Orang bingung harus klik apa
  • Gak ngerti kamu jual apa
  • Tombol CTA-nya ngumpet

…ya tetap gak akan menghasilkan apa-apa.

Makanya, di Optisio, kita bantu bisnis bukan cuma dari sisi visual, tapi juga dari pengalaman pengguna yang bikin orang betah dan pengen action.

🔥 Mau punya website yang bukan cuma cantik, tapi kerja keras untukmu?

👉 Biar pengunjung gak cuma datang, tapi juga ngerti, klik, dan konversi. Yuk bikin website yang benar-benar ramah pengguna!

Istilah Penting Lainnya